Keluarga
kecil Light pindah ke villa tersebut dengan membawa harapan baru bahwa putri
mereka Joana yang mengidap autis dapat hidup dengan tenang. Hal yang dilihat si
ayah, Mike adalah masa depan yang cerah, bersama istrinya Florence mereka
mengharapkan hari-hari yang baik untuk putri mereka yang berusia 6 tahun.
Mike
menghabiskan seluruh tabungannya hanya untuk membeli villa berlantai dua
tersebut karena ia yakin bahwa di sanalah tempat terbaik untuk menyembuhkan
putrinya. Villa tersebut terletak di sebuah bukit yang jauh dari perkotaan
hanya ada sebuah desa kecil yang dapat dikunjungi ketika mereka memerlukan
keperluan rumah tangga. Namun satu kesalahan Mike membawa keluarganya dalam
kehancuran, ia sama sekali tidak memperhatikan gosip bahwa villa itu menyimpan
sesuatu yang kelam, sesuatu yang tersimpan di balik keindahan villa di tengah
bukit tersebut bahwa villa tersebut dihantui.
Lima hari sejak mereka pindah tak ada keanehan, Mike menertawai gossip yang menurutnya mengada-ada. Namun tepat pada hari keenam, di siang yang cerah, Florence menjerit ketakutan. Mike segera menghampiri Florence yang mematung ditempat duduk, ia tidak dapat menemukan alasan Florence menjerit ketakutan. Mike mencoba menanyakan apa yang terjadi namun Florence hanya dapat menjawab dengan terbata-bata dan berlinang air mata. " Aku ingin dibunuh... Mahluk itu... mahluk itu..."
Dengan geram Mike menggeledah rumahnya berharap menemukan
seorang maniak untuk dipukul. Namun ia tetap tidak menemukan orang lain di
rumah tersebut.
Peristiwa itupun
dilupakan menjelang hari-hari indah mereka kecuali Florence sendiri, ia selalu
takut bila sendirian. Suatu hari Florence menceritakan keresahan-nya pada
suaminya. Kursi tua yang terdapat di villa sebelum mereka pindah, Florence
merasakan ada yang aneh dengan kursi tersebut. Kursi tersebut merupakan kursi
kayu tua yang terpaku di lantai. Florence meminta kursi tersebut dibuang
jauh-jauh. "bila kursi tersebut dilepas akan merusak lantai, jangan
khawatir kesehatan Joana lebih penting. Aku akan mengurus kursi tersebut.
"
Permintaan
Florence memang tidak pernah dikabulkan namun Mike menutupi kursi tersebut
dengan kain berwarna cerah. Untuk sesaat Florence dapat tenang. Namun siksaan
kembali datang disaat malam bersalju menjelang natal.
Bersambung
By : Mr. JJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Komentar Anda akan menjadi penghargaan besar untuk kami.
Thanks for your visit. Your comment will be a great aprreciation for us.