Happily shared our short stories. Thanks for your attention. Your comment will help us to improve.

Label

Kamis, 01 November 2012

Tears of The Dark



            Keluarga kecil Light pindah ke villa tersebut dengan membawa harapan baru bahwa putri mereka Joana yang mengidap autis dapat hidup dengan tenang. Hal yang dilihat si ayah, Mike adalah masa depan yang cerah, bersama istrinya Florence mereka mengharapkan hari-hari yang baik untuk putri mereka yang berusia 6 tahun.
            Mike menghabiskan seluruh tabungannya hanya untuk membeli villa berlantai dua tersebut karena ia yakin bahwa di sanalah tempat terbaik untuk menyembuhkan putrinya. Villa tersebut terletak di sebuah bukit yang jauh dari perkotaan hanya ada sebuah desa kecil yang dapat dikunjungi ketika mereka memerlukan keperluan rumah tangga. Namun satu kesalahan Mike membawa keluarganya dalam kehancuran, ia sama sekali tidak memperhatikan gosip bahwa villa itu menyimpan sesuatu yang kelam, sesuatu yang tersimpan di balik keindahan villa di tengah bukit tersebut bahwa villa tersebut dihantui.

            Lima hari sejak mereka pindah tak ada keanehan, Mike menertawai gossip yang menurutnya mengada-ada. Namun tepat pada hari keenam, di siang yang cerah, Florence menjerit ketakutan. Mike segera menghampiri Florence yang mematung ditempat duduk, ia tidak dapat menemukan alasan Florence menjerit ketakutan. Mike mencoba menanyakan apa yang terjadi namun Florence hanya dapat menjawab dengan terbata-bata dan berlinang air mata. " Aku ingin dibunuh... Mahluk itu... mahluk itu..."
Dengan geram Mike menggeledah rumahnya berharap menemukan seorang maniak untuk dipukul. Namun ia tetap tidak menemukan orang lain di rumah tersebut.
   Peristiwa itupun dilupakan menjelang hari-hari indah mereka kecuali Florence sendiri, ia selalu takut bila sendirian. Suatu hari Florence menceritakan keresahan-nya pada suaminya. Kursi tua yang terdapat di villa sebelum mereka pindah, Florence merasakan ada yang aneh dengan kursi tersebut. Kursi tersebut merupakan kursi kayu tua yang terpaku di lantai. Florence meminta kursi tersebut dibuang jauh-jauh. "bila kursi tersebut dilepas akan merusak lantai, jangan khawatir kesehatan Joana lebih penting. Aku akan mengurus kursi tersebut. "
            Permintaan Florence memang tidak pernah dikabulkan namun Mike menutupi kursi tersebut dengan kain berwarna cerah. Untuk sesaat Florence dapat tenang. Namun siksaan kembali datang disaat malam bersalju menjelang natal.



 
Bersambung

By : Mr. JJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Komentar Anda akan menjadi penghargaan besar untuk kami.
Thanks for your visit. Your comment will be a great aprreciation for us.